Punya teman yang seperti ini Ayah Bunda? Atau langsung terbayang sosoknya? Kalau saya punya teman yang seperti ini. Aduh udah bener-bener kayak cowok deh..
Namanya khas nama perempuan, di KTP dan Akte Lahirnya pun tertulis bahwa dia perempuan. Tapi saat melihat orangnya rasanya sulit mempercayai bahwa dia adalah perempuan. Kemudian kita pun bertanya-tanya kenapa dia seperti ini? Tak jarang beberapa orang langsung memandangnya secara negatif. `3`)?
.
Hiperandrogen.
Inilah penyebab dari munculnya ciri-ciri sekunder pria dewasa pada wanita seperti pada materi sebelumnya tentang wanita berjakun. Hiperandrogen adalah kondisi dimana jumlah hormon androgen (hormon pria) diatas batas normal sehingga hormon ini menggeser hormon esterogen alias hormon kewanitaan.
.
Setiap wanita sebenenarnya memiliki hormon androgen Lho. ^_^
Hormon Androgen bagi para wanita memiliki banyak manfaat, diantaranya membantu pembentukan hormon esterogen dan progesteron, menumbuhkan rambut, dan mengatur libido. Tuh, bermanfaat banget kan buat para wanita.
.
Walaupun memiliki manfaat yang banyak, bagi wanita jumlah androgen tidak boleh melebihi kadar esterogen. Jika hal ini terjadi maka besar kemungkinan wanita tersebut akan memiliki fisik laki-laki diantaranya :
- Memiliki kumis dan jenggot
- Kulit berminyak
- Mudah berjerawat
- Jakun lebih menonjol sehingga suara membesar
- Tumbuh otot
- Payudara kecil
- Haid tidak teratur
- Ketombe
,
Semua kelainan paling bagus jika ditangani sedini mungkin. Begitu pula hiperandrogen ini, semakin cepat ditangani maka semakin mudah pemulihannya karena dampak lanjutan dari hiperandrogen antara lain:
- Memiliki ciri sekunder pria (memiliki massa otot, tumbuh kumis dan jenggot, jakun menonjol, suara membesar)
- Payudara mengecil
- Haid terganggu bahkan sampai berhenti haid (amenorhea)
- Kulit berminyak dan berjerawat serta berkomedo
- Bulu kaki, ketiak, dada dan sekitar kelamin tumbuh lebat.
- Kegemukan
- Hipertrofi klitoris, klitoris tumbuh menyerupai Mr.P
- Gangguan kesuburan hingga kemandulan (infertilitas)
Aduuuuuuh...
Serem ya dampaknya.. :(
.
Apakah penyebab hiperandrogen?
Bagaimana penanganan hiperandrogen?
Bagaimana mengasuh anak dengan hiperandrogen?
Simak lanjutannya disini.
0 comments:
Post a Comment