Membaca
judul diatas mengingatkan saya pada sosok anak laki-laki berbaju hijau. Yang
membayangkan sosok itu, angkat tangan.. ^_^ Atau ada yang membayangkan Ariel
Noah?
Sindrom
Peterpan ini mengarah pada laki-laki dewasa yang menolak menjadi dewasa. Secara
fisik dia sudah menjadi dewasa seutuhnya, namun secara kejiwaan dia tidak siap.
Kelainan ini dinamakan sindrom peterpan berdasarkan buku dari James Matthew Barrie
tentang seorang anak yang tak ingin dewasa dan tinggal di Neverland di mana
manusia tak bisa jadi tua.
Para peterpan ini umumnya memiliki
ketakutan dan perasaan tidak mampu menjadi orang dewasa, dimana dia harus
memikul tanggung jawab, bekerja, mematuhi norma, dan tantangan lainnya. Di Indonesia,
sindrom peterpan kebanyakan terjadi pada kaum
pria dimana saat berumah tangga pria memikul tanggung jawab sebagai
kepala keluarga.
Menurut Dr. Dan Kiley penulis buku berjudul The Peter Pan
Syndrome (1983) gejala dari peterpan sindrome antara lain:
- Takut dalam mengambil keputusan
- Membutuhkan nasehat dan
keyakinan dari orang lain
- Sakit hati jika dikritik atau ditolak
- Tidak nyaman /tidak berdaya
jika sendiri (merasa kesepian)
- Sangat kecewa jika hubungan
berakhir
- Kurang percaya diri
- Tidak mempunyai inisiatif
- Takut mempunyai hubungan serius dengan lawan jenis
Gejala
lainnya yang muncul antara lain :
- Mencintai diri sendiri
- Bergantung pada orang lain
- Cenderung pemarah dan pemberontak
- Susah untuk mengungkapkan perasaan cinta
- Menolak untuk mengungkapkan apa yang dia rasakan
- Susah untuk meminta maaf
- Mudah depresi dan susah relaks
- Suka menunda
Yuk Lanjut membaca?
Saya
memiliki teman seorang Peterpan. Kami tidak sengaja bertemu di sebuah acara.
Yang menarik perhatian saya, dia ini “ngeyel” saat apa yg disampaikannya itu di
tolak orang lain. Padahal menurut saya pendapat si peterpan ini memang salah.
Saat diberitahu bahwa dia salah pun dia tidak mau mengakui kesalahannya.
Kemudian dia duduk terlihat sedih, saya jadi tertarik dengan dia. Bukan
tertarik jatuh cinta ya, tapi tertarik dengan kepribadiannya.
Akhirnya
kami intens komunikasi via online. Sifatnya yang lain pun keluar seperti tidak
mau mendapat tugas dan tanggungjawab, tidak bisa berinisiatif serta diam
ditempat sebelum ada orang yang menyeretnya untuk pindah.
Nah
kira-kira kenapa nih teman saya ini menjadi peterpan?
Mau tau lebih lanjut ga?
Mau tau lebih lanjut ga?
Untuk tau lebih lanjut, silahkan klik Disini
Membaca
judul diatas mengingatkan saya pada sosok anak laki-laki berbaju hijau. Yang
membayangkan sosok itu, angkat tangan.. ^_^ Atau ada yang membayangkan Ariel
Noah?
Sindrom
Peterpan ini mengarah pada laki-laki dewasa yang menolak menjadi dewasa. Secara
fisik dia sudah menjadi dewasa seutuhnya, namun secara kejiwaan dia tidak siap.
Kelainan ini dinamakan sindrom peterpan berdasarkan buku dari James Matthew Barrie
tentang seorang anak yang tak ingin dewasa dan tinggal di Neverland di mana
manusia tak bisa jadi tua.
Para peterpan ini umumnya memiliki
ketakutan dan perasaan tidak mampu menjadi orang dewasa, dimana dia harus
memikul tanggung jawab, bekerja, mematuhi norma, dan tantangan lainnya. Di Indonesia,
sindrom peterpan kebanyakan terjadi pada kaum
pria dimana saat berumah tangga pria memikul tanggung jawab sebagai
kepala keluarga.
Menurut Dr. Dan Kiley penulis buku berjudul The Peter Pan
Syndrome (1983) gejala dari peterpan sindrome antara lain:
- Takut dalam mengambil keputusan
- Membutuhkan nasehat dan
keyakinan dari orang lain
- Sakit hati jika dikritik atau ditolak
- Tidak nyaman /tidak berdaya
jika sendiri (merasa kesepian)
- Sangat kecewa jika hubungan
berakhir
- Kurang percaya diri
- Tidak mempunyai inisiatif
- Takut mempunyai hubungan serius dengan lawan jenis
Gejala
lainnya yang muncul antara lain :
- Mencintai diri sendiri
- Bergantung pada orang lain
- Cenderung pemarah dan pemberontak
- Susah untuk mengungkapkan perasaan cinta
- Menolak untuk mengungkapkan apa yang dia rasakan
- Susah untuk meminta maaf
- Mudah depresi dan susah relaks
- Suka menunda
Yuk Lanjut membaca?
Saya
memiliki teman seorang Peterpan. Kami tidak sengaja bertemu di sebuah acara.
Yang menarik perhatian saya, dia ini “ngeyel” saat apa yg disampaikannya itu di
tolak orang lain. Padahal menurut saya pendapat si peterpan ini memang salah.
Saat diberitahu bahwa dia salah pun dia tidak mau mengakui kesalahannya.
Kemudian dia duduk terlihat sedih, saya jadi tertarik dengan dia. Bukan
tertarik jatuh cinta ya, tapi tertarik dengan kepribadiannya.
Akhirnya
kami intens komunikasi via online. Sifatnya yang lain pun keluar seperti tidak
mau mendapat tugas dan tanggungjawab, tidak bisa berinisiatif serta diam
ditempat sebelum ada orang yang menyeretnya untuk pindah.
Nah
kira-kira kenapa nih teman saya ini menjadi peterpan?
Mau tau lebih lanjut ga?
Mau tau lebih lanjut ga?
Untuk tau lebih lanjut, silahkan klik Disini